Skip to main content

Portofolio Desain untuk Kerja – Inilah 3 Kesalahan Fatal dalam Membuatnya!

Advertisements

Portofolio Desain – Dalam industri desain ada satu indikator yang menjadi senjata penting untuk melamar pekerjaan, ya apalagi kalau bukan Portofolio. Portofolio dapat mencerminkan kemampuan dan kualitas desainer dalam berkarya.

Namun, sebagai freshgraduate yang tidak memiliki pengalaman dalam membuat portofolio terkadang bingung apakah portofolio yang dibuat sudah benar atau belum.

Nah bagi Kamu yang sedang mempersiapkan portofolio harus mempertimbangkan hal hal penting termasuk kesalahan yang mungkin saja Kamu lakukan dalam membuat portofolio. Memang apa sih kesalahan yang biasanya terjadi dalam membuat portfolio desain ?

Masih Banyak Kesalahan Desain dalam Portofolio Desain

Masih Banyak Kesalahan Desain dalam Portofolio Desain
Photo by Andrea Piacquadio on Pexels

Hal yang sangat mendasar adalah karya desain yang kamu miliki memang masih belum sempurna dan masih ada beberapa kesalahan desain.

Meskipun kemampuan seseorang berbeda beda dan sebenarnya desain bagaimanapun itu tidak ada yang bisa dibilang jelek, namun kesalahan mendasar membuat portofolio Kamu turun kelas.

Nggak mau kan portofolio Kamu dianggap enggak layak ? tenang, Portal Dekave pernah membahas kesalahan kesalahan desain ini pada beberapa artikel berikut ini :

Advertisements

Salah Mencantumkan Karya Pada Portofolio Desain, Tidak Riset Dahulu

Salah Mencantumkan Karya Pada Portofolio Desain, Tidak Riset Dahulu
Photo by John Schnobrich on Unsplash

Sebelum Kamu membuat portofolio Kamu harus tau apa sih tujuan awal mengapa portofolio ini dibuat ? Jangan sampai tujuan ini malah enggak tercapai.

Contoh kalau portofolio Kamu ditujukan untuk melamar sebagai desainer grafis dan perusahaan yang dituju mencari desainer untuk konten digital marketing, maka kamu fokus kan saja pada karya konten desain marketing tersebut.

Perlihatkan kemampuan layout kamu dan ilustrasi pada penerapan kebutuhan desain marketing seperti desain post Instagram dan lainnya yang relevan.

Bukan hanya itu, Kamu juga mesti riset tempat yang akan dilamar sampai mengetahui bagaimana gaya desain perusahaan tersebut. Buatlah karya yang sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Jangan sampai portofolio kamu membuat desain gaya metal dark yang keren menyeramkan untuk diperlihatkan di perusahaan untuk kebutuhan market anak-anak, kan jadinya jauh ya.

Terlalu Banyak Karya yang Dicantumkan

Silver and black imac s
Photo by Tranmautritam on Pexels

Mentang mentang kamu pernah lulusan DKV atau pernah ikut kursus desain semua karya dicantumkan begitu saja. Oh aturan mainnya enggak gitu ya!.

Pilih karya yang terbaik dan relevan saja. Jika bagi diri kamu sendiri karya itu dianggap kurang jangan jadi raja tega dan memaksakan karya tersebut untuk dicantumkan.

Portofolio desain enggak mesti banyak kok, kualitas menjadi faktor paling penting. Perhatikan dasar dasar dalam membuat Portofolio juga. Selengkapnya cek artikel Ketentuan yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Portofolio.


Nah itulah kesalahan yang bisa Kamu antisipasi sekarang. Sebagai penutup jangan lupa perhatikan media portofolio yang lebih detail nya bisa cek di artikel Media yang Dapat digunakan untuk Membuat Portofolio Karya.

Semangat ya untuk terus berkarya !

Advertisements

Tentang Penulis

Yusril Ibnu

The user-centric designer. Always think critically and must know the reason behind the design. Born to be a leader but love to learn. 7 years consistently in Visual Communication Design from high school to university.

Lihat semua tulisan Yusril Ibnu

💬 Yuk beri pendapat dan komentarmu!

🔎 Masih punya pertanyaan terkait masalah desain dan DKV?

Gak usah insecure gitu dong. Yuk langsung ditanya aja ke grup Discord kita #PastiDijawab

Gabung Discord