Hidup penuh dengan perbandingan. Hal inilah yang terjadi dalam kehidupan termasuk profesi sebagai seorang desainer. Perbandingan ini terjadi ketika seorang desainer memiliki latar belakang yang berbeda. Perbedaan ini lahir dari teknologi informasi yang berkembang sangat cepat sehingga siapa pun akan sangat mudah untuk bisa belajar menjadi desainer. Sehingga saat ini terjadilah perbedaan antara si desainer dengan latar belakang formal dan si desainer dengan latar belakang hobi dan mandiri yang belajar secara autodidak. Namun apa yang menjadi perbedaan ? yuk kita ketahui!
Si Desainer Hobi
Si desainer hobi lahir biasanya dari keinginan keluar dari zona kehidupan yang ditempuh-nya. Contohnya ada seorang mahasiswa teknik namun dia juga menguasai desain grafis atau seorang karyawan sales yang bisa desain grafis juga. Nah, si desainer hobi biasanya belajar dari kemudahan yang ada di internet entah dari youtube atau web seperti Portal Dekave. Semua orang tentu bisa melakukan sesuatu dengan belajar dan itu sudah tersedia dengan mudah. Si desainer hobi akan mempelajari tools tools yang ada di software hingga teknik serta style yang ada di desain grafis. tak jarang pula awalnya hobi namun kini menjadi seorang desainer karena latihan demi latihan dilakukan hingga desain yang dibuatnya bisa menarik perhatian.
Si Desainer Pendidikan Formal
Seorang desainer dengan pendidikan formal biasanya akan menempuh kuliah dengan pendidikan S1 DKV atau D3 Desain grafis. Sebagai mahasiswa DKV, kita akan diajarkan mulai dari konsep hingga praktek lapangan. Jika kita mengartikan kata desain, desain sendiri sebenarnya memiliki ruang cangkup yang sangat luas. Desain adalah sebuah proses yang sebenarnya dimulai sebelum visual itu dibuat dalam software dan hal inilah banyak yang dilewatkan oleh desainer hobi. Sehingga di pendidikan formal kita akan diajarkan prosedur yang benar bagaimana kita mendesain (merancang) sebuah rancangan visual yang dimulai dari analisis pasar, survei, riset latar belakang target konsumen dan segala hal yang tujuan nya untuk membuat desain kita efektif dan persuasif.
Hal tadi mengartikan bahwa dalam pendidikan formal kita tidak hanya berlatih untuk skill software, namun ditekankan juga kepada konsep dalam desain yang dibuat. Sehingga seorang desainer dengan pendidikan formal seharusnya sudah bisa menganalisis desain yang dibuatnya, seperti : ini desain untuk siapa, untuk pasar apa, kesan yang disampaikan apa, gangguan komunikasinya bagaimana, media yang tepat bagaimana, warna yang efektif itu apa dan segala hal yang mencangkup teoritis dan konsep.
Dasarnya, S1 DKV diciptakan untuk menciptakan seorang desainer konseptor yang artinya seorang lulusan S1 seharusnya tidak perlu lagi terlalu banyak terjun ke software yang digunakan. Lulusan S1 seharusnya lebih banyak menciptakan konsep dan cara mengefektifkan desain, yang selanjutnya di eksekusi oleh desainer dibawah-nya misalnya anak SMK dan desainer hobi tadi. Bagaimanapun juga konsep lebih sulit dibuat karena membutuhkan teori dan wawasan kuat yang dimana hal inilah diperlukan oleh perusahaan besar. Ini bisa terjadi karena beda 1% saja ke-efektifan desain, bagi perusahaan yang besar itu bisa mempengaruhi pasar dan profit yang didapatkan.
Desainer formal juga akan dimudahkan dalam pekerjaan karena dia sudah memiliki ijazah pendidikan formal dan disediakan juga akses menuju pekerjaan tersebut. Kelebihan pendidikan formal juga dia sudah memiliki relasi desainer sebelum terjun ke lapangan dan sudah memiliki keahlian yang sudah sepaket dengan kebutuhan desain seperti fotografi dan ilustrasi. Perusahaan akan lebih mengapresiasi karena memang menempuh pendidikan formal desain itu tidak mudah dan murah.
Perbedaan
Jelas disini yang membedakan antara Desainer Pendidikan Formal dengan Si Desainer Hobi adalah dari perbedaan konsep, analisis, riset, sistematika & teori yang dimilikinya. Kedua duanya memang bisa menguasai software yang sama, namun seorang desainer hobi tidak akan mendapatkan sesuatu hal yang lebih dari seorang desainer dengan pendidikan formal yang sudah belajar sangat kompleks. Namun desainer hobi bisa jadi dia lebih lihai dalam mengelola software yang dibuatnya karena dia lebih suka mengulik dan eksplorasi sendiri. Perbedaan mindset juga terjadi dalam perbedaan ini. Desainer hobi lebih bagaimana cara membuat yang menarik namun desainer formal lebih bagiamana cara membuat yang efektif dan kuat.
Namun tentunya ini kembali lagi kepada orang-nya itu sendiri, karena pada kenyataan di lapangan ternyata banyak kok kemampuan desainer pendidikan formal tidak lebih dari desainer hobi. ya itu terjadi karena memang tidak ada kesiapan dari desainer dengan pendidikan formal tersebut sehingga pendidikannya akan terasa sia sia. Namun sebaliknya jika memang seseorang desainer pendidikan formal tersebut sungguh sungguh belajar dan banyak cari tau dari dosen-nya pasti dia lebih baik dari desainer yang sekadar hobi karena sekali lagi konsep lah yang membedakan.
💬 Yuk beri pendapat dan komentarmu!